Empat Serangkai #37
sore pun menjelang malam, langit mendung sudah mulai turun hujan. rintik-rintik hujan membasahi pemuda yang sedang berlari menghindari segerombolan pria yang mengikutinya sedari tadi.
“sial, jalan buntu” umpat jero
saat ia berbalik badan segerombolan pria yang mengikutinya sedari tadi sudah berkumpul dan menghampiri jero secara perlahan.
“lu semua mau apa?” tanya jero
“nantangin ini anak” ucap salah satu dari mereka
saat jero akan melawan mereka ada suara sirine berbunyi, tetapi seperti sirine ambulan?
salah satu dari mereka pun berucap “suara apaan tuh” dan mereka semua pun ikut mendengarkan suara itu
suara sirine mobil polisi pun mulai terdengar seperti menghampiri mereka
“woiiii, cabut-cabut ada polisi” ucap segerombolan pria yang mulai berlarian pergi meninggalkan tempat itu
ada seseorang menghampirinya, dilihat dari postur tubuhnya seperti perempuan?
“HEHH LO” seru perempuan itu
“lo siapa?”
“lo gila atau gimana sih?!?”
“gue? gila?” jero mendengus dan menatap perempuan yang ada di hadapannya sekarang dari ujung kepala dengan rambut berwarna pirang sampai ujung kaki yang memakai sendal jepit berwarna biru, nih cewe yang gila kali?
“sinting beneran nih orang, lo pikir Jackie Chaan apa?! bisa ngelawan 5 orang sekaligus?? lo sadar ga sih lo tuh sendi, lo harus liat keaadan lo sebelum bertarung” omel perempuan itu panjang lebar
“gue bisa lawan mereka semua kalau aja tadi lu ga dateng kesini”*
“belagu nih orang, masih untung gue bantuin”
“gue ga butuh bantuan lu tadi”
“gue juga ga minta balas budi ke lo” ucap perempuan itu dan langsung pergi
“hei, lu siapa” teriak jero kepada perempuan tadi yang mebantunya
jero tidak bisa melihat jelas wajah perempuan tersebut karena hujan yang sangat deras, ia awalnya ingin berterimakasih tetapi perempuan itu terus mengomel.
jero pun langsung pergi dari tempat itu dan sepertinya ia menginjak sesuatu sebelum pergi
“gelang bulan?”