Empat Serangkai #7
kisah ini dimulai dari hari ini, hari dimana mereka akan menemukan sesuatu yang baru, sesuatu yang tidak akan pernah mereka lupakan.
semua murid mulai berlarian untuk masuk kedalam sekolah, dikarenakan pintu pagar sekolah akan ditutup. berbeda dengan fidel, ia masih santai merapikan bajunya dan sepatunya diluar pagar sekolah.
“pak, izinin saya masuk dong”. ujar fidel sembari melihat ke kanan dan kiri untuk memastikan tidak ada kakak kelas yang melihat ia kesiangan.
“kamu itu, hari pertama sekolah bukannya bangun pagi malah kesiangan”, balas pak satpam sekolah sembari melihat fidel dari atas sambai bawah, ini anak sekolah kok warna rambutnya coklat?
“pak, bukaiin aja pagernya, kamu ikut saya ke dalam”.
'mampus gue ketahuan', gumam fidel
“kalian semua hari pertama sekolah aja udah kesiangan, niat sekolah ga??”
“kamu, yang pake tas merah, maju kedepan”
“kenapa kak”, ucap fidel didepan semua orang, lahh si rifal kesiangan juga kok ga disuruh maju juga?
“liat semuanya teman kalian, rambut warna cokelat, dateng kesiangan, niat sekolah ga?”.
“niat lah”.
“siapa suruh kamu bicara?”
“siap salah kak”
“semua yang kesiangan lari 5 putaran lapangan, untuk kamu yang pake tas merah 10 putaran, cepat lari!”
semua murid yang kesiangan pun berlari, fidel berlari dengan wajah yang penuh kekesalan, bisa-bisanya dia saja yang lari 10 putaran.
“del, asem banget tuh muka”, teriak rifal dari pinggir lapangan yang ditemani 2 orang teman
“berisik lo”
fidel berlari sampai kegiatan mpls (masa pengenalan lingkungan sekolah) selesai.