Soulmate #74
Malam hari ini begitu cerah, fariz menatap dirinya dihadapan cermin, merapihkan kemejanya, dan menyemprotkan parfum diseluruh badannya.
“IZZZZ, GANTI BAJU CEPET”, teriak fariz dari tangga, sembari menuruni anak tangga satu persatu.
“mau kemana abanggg”
“makan pecel, buru ganti baju, kalau ngga abang tinggal”
selepas itu adiknya langsung berlari ke arah kamarnya, mengambil sebuah jaket berwarna biru dan langsung memakai nya.
mereka berdua keluar dari dalam rumah dan masuk ke dalam mobil, fariz menatap adiknya dengan penuh keraguan.
“iz, liat abang dulu”, yang di panggil pun langsung menoleh
“nanti jangan ngomong yang aneh-aneh ya depan temen abang, terus jangan bilang juga soal abang yang nyanyi malem-malem, awas aja kalau bilang abang turunin di jalan” ucapnya panjang lebar
faiz hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban, selekas itu mobil fariz pun pergi dari halaman rumah.
sebuah mobil pajero putih berhenti di depan sebuah rumah berwarna putih.
sedari tadi zia sudah menunggu fariz di halaman rumahnya, seharunya dia tidak usah terlalu cepat untuk menunggu, karena fariz juga belum memberi ia pesan chat kalau sudah berangkat.
“TINNN”
zia pun menoleh ke arah mobil putih yang berada di depan rumahnya, “siapa si, berisik amat”
“iz, pindah kebelakang, kursi depan buat temen abang”
“abang, kok temen abang lama, faiz laper”
“yealah, sabar bocah”
faiz pun turun dari mobil dan langsung berlari kearah pagar rumah zia.
“hehh, bocah mau kemana” fariz panik
faiz kembali ke arah mobil bersama zia di samping nya, “aduh, itu bocah ngapain nyamperin sih”
mereka berdua pun masuk kembali kedalam mobil, dan fariz menatap tajam kearah adiknya.
“riz, nunggu lama ga?”
“ngga ko, baru aja sampe”
dan fariz pun melajukan mobilnya, didalam mobil tidak ada percakapan, hanya ada suara musik dan juga adiknya yang bertanya-tanya kepada zia.